PENGAMPUNAN

Minggu 17 Sep 2017

Hari Minggu Biasa XXIV

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: 'Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?' Yesus berkata kepadanya: 'Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali' (Mat 18:21-22)

Sir 27:30-28:9; Mzm 103:1-4,9-12; Rm 14:7-9; Mat 18:21-35
---o---

Bagi saya, mengampuni saudara saya sekali saja sudah sukar sekali, apalagi tujuh puluh kali tujuh kali - atau dengan kata lain, tak terbatas - seperti perintah Yesus. Tak dapat disangkal, mengampuni ada- lah hal yang sangat sulit, bahkan bisa dikatakan mus- tahil. Tapi Tuhan sudah terlebih dahulu mengampuni kita, maka bukanlah hal yang mustahil untuk mengampuni sesama kita.

Mengampuni menjadi sebuah tindakan yang sulit ka- rena kita berpusat pada diri kita sendiri. Kita meng- anggap sudah selayaknya kita dikasihi dan dihormati sebelum kita mengasihi dan menghormati orang lain.

Rasa sakit hati adalah hal yang manusiawi. Akan tetapi bila sakit hati dibalas dengan kemarahan dan kebencian tentu tidak akan menyelesaikan apapun. Sakit hati harus dibalas dengan pengampunan yang tak terbatas. Bila kita mengampuni dan mendoakan mereka yang menyakiti kita, cinta kita terhadap Tuhan dan sesama pun semakin bertumbuh serta membawa damai dan kebahagiaan dalam hidup kita.

(Maria Qiu Yun)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---