IMAN YANG HIDUP

Senin 18 Sep 2017

'Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!' (Luk 7:9)

1 Tim 2:1-8; Mzm 28:2,7-9; Luk 7:1-10
---o---

Bila ditanya apakah ada iman yang hidup di dalam diri saya, terus terang saya tidak sanggup men- jawabnya, karena jawabannya seharusnya ditun- jukkan dari sikap hidup
saya di hadapan Tuhan. Ya, saya percaya kepada apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik, tetapi bagaimana saya menghidupi iman saya ini di ha- dapan Tuhan dan sesama?

Sebenarnya, iman yang hidup bukanlah sekedar pengertian, melainkan suatu pengalaman akan Tuhan yang hidup, pengalaman yang terus-menerus secara pri- badi dengan Allah,
Allah yang Mahapengasih dan Maha- rahim. Ketika dunia menolak, Tuhan mengatakan, 'Aku tetap ada bagimu.' Ketika terjatuh dalam dosa, Dia tetap setia mengasihi dan
menerima apa adanya kita. Dengan demikian saya percaya bahwa Allah benar-benar hidup. Konsekuensinya, bila kita menghayati iman semacam ini, kita sungguh-sungguh hidup
di dalam jalan Allah, men- cari dan melaksanakan kehendaknya, dan memandang segala sesuatu dari sudut pandang Tuhan, dalam iman.

Pengalaman pribadi dengan Tuhan akan membuat iman terus bertumbuh. Bersandarlah selalu pada Tuhan, maka kita akan melihat karyanya yang agung dan dahsyat bahkan dalam
kehidupan sehari-hari, melalui iman yang hidup. Iman bukanlah perasaan, melainkan suatu tindakan nyata yang harus dialami secara pribadi dan terus menerus.

(Sr. M. Nathalina, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---