BERHATI-HATI DENGAN LIDAH
Rabu 20 Sep 2017Pw St. Andreas Kim Taegon, Imam, dan
Paulus Chong Ha-sang, dkk, Martir - Korea 'Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa' (Luk 7:34) 1 Tim 3:14-16; Mzm 111:1-6; Luk 7:31-35 ---o---
Lidah di ciptakan Allah bukan hanya untuk menge- cap makanan saja, namun juga seperti sebuah pintu bagi tubuh kita. Lidah berperan untuk me- ngatakan ya atau tidak
terhadap firman Allah. Mengata- kan mari atau menolak Sang Sabda di dalam hidup ma- nusia.
Lidah hanyalah suatu anggota kecil dari tubuh, na- mun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lidah juga bisa menjadi api yang membakar, menghasut,
memutarbalikkan fakta dan pada akhirnya menodai se- luruh tubuh. Lidah begitu buas, tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan, dan tak seorangpun dapat menji-
nakkannya (bdk. Yak 3:5-8). Jika kita tahu cara untuk menguasai lidah kita, maka kita juga dapat memakainya untuk kemuliaan Allah.
Juga 'tenggorokan yang manis mendapat banyak sa- habat, dan keramahan diperbanyak oleh lidah yang ma- nis lembut' (Sir 6:5). Akan tetapi karena kelemahan, kita sering
jatuh dalam hal ini. 'Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita dan dengan lidah kita mengutuk manu- sia yang di ciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu
keluar berkat dan kutuk' (Yak 3:9-10).
Maka, berhati-hatilah dengan lidah kita. (Sr. M. Cornelia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.