BELAJAR DARI ANAK-ANAK
Senin 02 Okt 2017Pw Para Malaikat Pelindung Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Mat 18:3). Kel 23:20-23; Mzm 91:2-6,10-11; Mat 18:1-5,10 ---o---
Para murid tentu merasa heran ketika Yesus me- nyuruh mereka belajar dari anak-anak bukan se- baliknya anak-anak belajar dari orang dewasa. Yesus menunjukkan anak
kecil sebagai model kebesaran.
Aku masih ingat cerita ibuku bahwa orang yang meninggal ketika masih bayi, ia akan dijadikan oleh Tuhan sebagai malaikat pelindung bagi kita di dunia. Entah benar atau
tidak, itu bukan persoalan utama. Na- mun cerita anak-anak selalu menarik. Kalau Yesus men- jadikan anak-anak contoh konkret dalam pewartaan- Nya, itu terutama karena
dari anak-anak kita banyak memperoleh keutamaan-keutamaan: kejujuran, ke- polosan, keceriaan, rasa ingin tahu, mudah menerima, pasrah, tulus, dan kepercayaan total.
Anak kecil tidak berambisi menjadi orang terbesar, apalagi dengan menghalalkan segala cara untuk mewujudkannya. Ia juga belum belajar untuk menjadi independen dari
orang tuanya. Ia percaya dan bergantung sepenuhnya pada orang tuanya. Bersama orang tuanya ia akan merasa aman. Cinta seorang anak kecil kepada orang tuanya pun
bersifat total, tanpa keraguan. Keutamaan-keutamaan inilah yang menjadi syarat untuk memiliki Kerajaan Allah dan Yesus menginginkan agar orang-orang dewasa
memilikinya. (Fr. Dionisius, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.