JALAN MENUJU KEBAHAGIAAN
Senin 09 Okt 2017Jawab orang itu: 'KasihilahTuhan, Allahmu, dengan- segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan- segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.' (Luk 10:27) Yun 1:1-17;2:10; MT Yun 2:2-5,8; Luk 10:25-37 ---o---
Hidup kekal itu ditentukan oleh hidup kita sekarang ini. Pada suatu saat kita akan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu kematian kekal atau kehidupan kekal. Kita mau
memilih yang mana?
Mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, dan akal budi menunjukkan bahwa kita menjadikan Allah segala-galanya dan terutama dalam seluruh kegiatan dan suka
duka kehidupan kita. Bila kehidupan yang demikian telah kita miliki maka kehidupan kekal akan kita peroleh, di mana Bunda Maria, para malaikat, dan para kudus
menjadikan Allah segala-galanya. Yang memenuhi keberadaan mereka hanyalah mencintai dan menyembah Allah, Sang Mahasegala.
Mencintai Allah harus diwujudkan dengan mencintai sesama karena Allah hadir dalam diri sesama. Mencintai sesama berarti mau berbelas kasih, bersedia mengambil risiko
tanpa syarat, dan tanpa perhitungan terhadap orang lain.
Bila sudah di dunia ini kita dapat mencintai dan menyembah Allah dengan seluruh keberadaan kita maka kita akan memasuki kehidupan kekal dan memandang Allah dari muka
ke muka, Sang Kebahagiaan Sejati kita. (Sr. Dominique Savio, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.