HATI NURANI YANG BAIK
Jumat 20 Okt 2017Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: 'Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi' (Luk 12:1) Rm 4:1-8; Mzm 32:1-2,5,11; Luk 12:1-7 ---o---
Yesus mengajarkan kepada para murid untuk was- pada terhadap kemunafikan. Kemunafikan ber- asal dari kata Yunani 'hypokrisis' yang dapat di- katakan sebagai aktor.
Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi menampilkan topeng kemunafikan karena memerankan kebaikan, menerima penghormatan namun sesungguh- nya dibalik itu ia melakukan
berbagai kejahatan, keti- dakadilan dan ketidaksetiaan.
Kemunafikan terjadi ketika orang tahu kebenaran dan kebaikan namun tidak melakukannya. Orang muna- fik tidak peduli untuk hidup sungguh-sungguh murah hati, tapi hanya
mau menampakkan diri dermawan agar dilihat banyak orang dan menerima pujian. Tidak sedikit orang di dalam organisasi gereja menginginkan kekuasa- an agar dihormati,
agar terlihat dirinya penting dan bu- kan untuk melayani. Kesia-siaan inilah yang dicela oleh Yesus. Keinginan akan kedudukan, uang, kuasa, kehor- matan, serta cinta
diri dan keegoisan tersembunyi dalam hati seseorang ini akan dibuka pada hari penghakiman.
Sahabat Kristus diajak untuk jujur dan tulus melaku- kan segala sesuatu sesuai dengan kasih, keadilan dan ke- setiaan. Melakukan sesuatu yang kelihatan baik di mata
orang lain tidak mencerminkan secara langsung kemur- nian dan kebenaran, namun perlu didukung oleh hati nu- rani yang baik serta kasih kepada Allah dan sesama. (Sr. M. Eusebia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.