MENGATASI KETAMAKAN

Senin 23 Okt 2017

Kata-Nya lagi kepada mereka: 'Berjaga-jagalah dan was- padalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seo- rang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah ter-
gantung dari pada kekayaannya itu.' (Luk 12:15)

Rm 4:20-25; MT Luk 1:69-75; Luk 12:13-21
---o---

Apakah 'ketamakan' itu? Ketamakan adalah naluri yang tidak terkendali untuk memperoleh harta dan kuasa. Orang yang tamak, akan jatuh juga dalam kekikiran, karena dia
akan selalu berusaha agar apa yang dimilikinya tidak berkurang sedikitpun, kalau bisa harus terus bertambah. Memberi berarti mengurangi hartanya, kalaupun memberi
pasti disertai perhitungan akan memperoleh lebih banyak lagi.

Akibat ketamakan kepekaan rohani berkurang, bahkan dapat membuat orang buta terhadap nilai hidup moral, religius dan rohani, contohnya, tentang orang kaya yang bodoh
yang hanya berpegang pada kekayaannya, tetapi lupa bahwa kekayaannya itu tidak dapat menyelamatkan jiwanya (bdk. Luk 12:13-21). Ketamakan membawa orang kepada
kesombongan, persaingan, dan iri hati. Orang yang tamak cenderung hanya memikirkan diri sendiri dan kepuasannya. Dia tidak pernah memikirkan orang lain, bahkan buta
terhadap penderitaan orang lain.

Bagaimana cara mengatasai ketamakan? Kita perlu mengubah pandangan hidup yang sempit. Kekayaan, kedudukan dan harta adalah sarana dan bukan tujuan hidup. Manusia
diciptakan untuk mencintai Allah. Kata St. Agustinus, 'Hati kami gelisah ya Tuhan, sebelum beristirahat di dalam Engkau.'

(Sr. M. Sesilia L., P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---