API CINTA YANG MEMBAKAR

Kamis 26 Okt 2017

'Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!' (Luk 12:49)

Rm 6:19-23; Mzm 1:1-4,6; Luk 12:49-53
---o---

Setiap tahun saat liburan sekolah, kami mengada- kan camping rohani di pertapaan. Di malam yang terakhir diadakan acara api unggun yang menjadi momen yang dinanti-
nantikan oleh anak-anak. Suatu saat, malam itu menjadi tidak seru dan terlihat wajah anak-anak kehilangan gairahnya untuk melewatkan ma- lam itu, sebab api yang
seharusnya 'membakar kehidup- an lama' mereka tidak mau menyala.

Demikian pula hati Allah sangat rindu untuk melihat hati setiap manusia ciptaan-Nya dibakar oleh api cinta- kasih-Nya yang telah dilemparkan ke dalam hidup kita saat
kita dibaptis. Allah rindu supaya hati kita dihangat- kan oleh kasih-Nya dan perlahan-lahan akan terbakar, sehingga suatu saat nanti akan menjadi sebuah kobaran api
yang bisa membakar hati sesama.

Sayangnya harapan Allah tidak tercapai sebab ter- nyata api yang telah dilemparkan-Nya itu terbalut oleh kebekuan dan kekakuan hati manusia. Api cinta Allah di-
kungkung oleh penolakan manusia, kesombongan dan keegoisan manusia. Tragisnya, manusia lebih memilih mati dibakar oleh hawa nafsunya dan kehilangan api ka- sih abadi
yang diberikan Allah.

Jangan sampai kita terlambat dan menemukan diri kita di tengah api neraka yang tak terpadamkan. Biarlah api kasih sejati itu yang membakar hati kita.

(Sr. M. Brigitta, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---