Pintu Ditutup
Minggu 12 Nop 2017Hari Minggu Biasa XXXII Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membel- inya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup (Mat 25:10) Keb 6:13-17; Mzm 63:2-8; 1Tes 4:13-18; Mat 25:1-13 ---o---
Saya teringat akan masa lampau saya saat masih di luar biara ketika membaca ayat tersebut. Rasanya semua baik-baik saja secara jasmani, ekonomi keluarga saya cukup baik. Juga secara rohai keluarga kami baik. Setiap pagi, siang, malam hari, kami berdoa bersama dan membaca Kitab Suci. Tapi rasanya hati saya masih kosong dan otomatis mencari sesuatu. Mula-mula hati saya tertutup. Dia sebagai seorang Pribadi yang sa- mar-samar dan sebagai super hero dan hanya muncul dalam cerita yang indah. Tapi pada suatu saat semua pikiran saya di guncangkan. Dan saat itu saya sangat sedih, dan tidak seorangpun yang mendengarkan saya. Mulailah saya berseru dengan segenap hati dan wak- tu itu saya sungguh-sungguh merasakan kehadiran-Nya. Semua kesedihan diganti sukacita, dan sejak saat itu saya memiliki seorang sahabat. Kadang-kadang saya ber- cerita kepada-Nya, kadang saya hening supaya Dia bisa istirahat di dalam hati saya dan juga ada waktu untuk memandang Dia dengan penuh kasih. Walau kadang- kadang semua itu hilang dan hanya tinggal sebuah mis- teri, 'Aku ada.' Pertemuan ini hanya permulaan saja, bila kita sungguh-sungguh mencari Dia, Dia akan menya- takan diri-Nya. Yang penting mari kita membuka hati bagi Dia. (Sr.M. Nathalina, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.