Syukur kepada Allah
Rabu 15 Nop 2017Peringatan Semua Arwah Anggota Tarekat (O.Carm) Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring (Luk 17:15) Keb 6:1-11; Mzm 82:3-4,6-7; Luk 17:11-19 ---o---
Yesus selalu berbuat baik kepada kita, tetapi tidak pernah Ia menuntut supaya kita mengucap syukur atas kebaikan-Nya itu. Namun hati Yesus tersentuh tatkala seorang Samaria yang datang bersyukur atas kesembuhan dari sakit kustanya. Orang Samaria itu dengan hati yang tulus, jujur, tidak malu mengucapkan rasa syukurnya, 'Memuliakan Allah dengan suara nyaring.' Apakah kita juga mempunyai hati yang peka atas kebaikan Tuhan dan sesama seperti orang Samaria itu?
Dalam hidup dengan penuh rasa syukur, kita semakin dikuatkan dan dapat berbuah banyak. Rasa syukur dalam diri kita adalah tanda kehadiran Roh Kudus. Kita dapat menyadari penyelenggaraan Allah dalam segala sesuatu. Pada saat kita lupa untuk bersyukur, seringkali kita merasa salib kita lebih berat dari pada salib orang lain, karena itu kita membesarkan kesulitan yang kita hadapi. Kita juga tidak bisa melihat kebaikan Tuhan dalam diri sesama.
Marilah kita belajar untuk menghargai dan mengakui kebaikan Tuhan dan sesama serta tidak malu untuk mengucapkan pujian, rasa syukur atas kebaikan- Nya. (Sr. Miryam Leoni, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.