MARKETING DARI MULUT KE MULUT
Jumat 26 Jan 2018Pw S. Timotius dan Titus, Uskup Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia (2Tim 1:8) 2Tim 1:1-8 atau Tit 1:1-5; Mzm 96:1-37-810; Luk 10:1-9 ---o---
Suatu hari saat berlibur ke Surabaya saya makan di depot, yang konon menjual makanan khas dengan lauk pilihan yang mantap. Ternyata memang tidak salah komen para penggemar makanan ini, baik dari rasa maupun harganya yang sangat terjangkau, akhirnya saya selalu mereferensikan tentang makanan ini, jika ada teman/kerabat yang berkunjung ke Surabaya.
Cerita di atas mungkin mengingatkan kita akan diri kita sendiri, yang sering kali turut mempromosikan sesuatu yang kita sukai, baik itu makanan, pakaian, warung, dsb. Bagaimana saya berproses, sampai saya mengalami fase 'jatuh cinta', saat pertama kalinya saya mengkonsumsinya. Selanjutnya saya 'berkomitmen' untuk selalu mempromosikan depot itu ke teman-teman yang lain.
Pada hari ini kita diajak untuk bersaksi bagi Allah sampai titik akhir hayat kita, Rasul Paulus mengingatkan agar kita menggunakan kekuatan Allah supaya kita dimampukan untuk bersaksi seumur hidup kita (bdk. 2Tim 1:8). Jika kita bisa me-marketing-kan hal-hal duniawi. Lalu, bagaimana dengan kehidupan beriman kita, sudahkan kita melakukan 'marketing dari mulut ke mulut' tentang Kasih Yesus kepada sesama kita? (Veronica) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.