MENGHADAPI PENOLAKAN
Rabu 31 Jan 2018Pw S. Yohanes Bosko, Imam Maka Yesus berkata kepada mereka: 'Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya' (Mrk 6:4) 2Sam 24:29-17; Mzm 32:1-25-7; Mrk 6:1-6 ---o---
Manusia cenderung meremehkan dan meng- hakimi orang lain yang asal-usul dan ling- kungan keluarganya sudah mereka kenal, walaupun yang bersangkutan memiliki kelebihan daripada orang lain. Inilah yang dialami oleh Yesus. Sanak-saudara-Nya dan warga sekampung-Nya justru menolak karya Allah yang diwartakan-Nya, hanya karena mereka merasa sudah mengenal siapa Dia, siapa keluarga-Nya dan apa pekerjaan-Nya. Hal ini terungkap dalam kata-kata mereka, ' 'Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, [...]?' Lalu mereka kecewa dan menolak Dia' (Mrk6:3).
Pernahkah Anda mengalami penolakan? Bagaimana Anda menghadapinya? Adakah perasaan marah, sakit hati, kecewa, putus asa, dan sebagainya? Satu hal menarik yang harus kita pelajari dari Yesus adalah kebebasan hati atau sikap lepas bebas terhadap 'apa kata orang' yang dipegang Yesus dalam menjalankan karya pelayanan yang ditugaskan oleh Allah, Bapa-Nya. Yesus tidak terpengaruh dengan 'apa kata orang'. Ia tidak 'haus pujian' atau pun 'gila hormat'. Ia hanya mencari apa kata Bapa-Nya, apa kehendak Bapa-Nya.
Semakin seseorang dekat dengan Tuhan, semakin dia 'tidak peduli' dengan kehormatan dunia atau pun 'apa kata orang'. Hatinya semakin bersahaja dan (Sr. Salverina Regina, P. Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.