BELAJAR MENGHARGAI

Senin 05 Mar 2018

Dan kata-Nya lagi: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya' (Luk 4:24)

2Raj 5:1-15; Mzm 42:2-3;43:3-4; Luk 4:24-30
---o---

Mengapa seorang nabi tidak diterima di tempat asalnya? Biasanya mereka yang kita kenal dan akrab dengan kita, akan sulit diterima, bila di kemudian hari menjadi orang yang istimewa di dalam tangan Tuhan. Biar bagaimanapun kita mengenal mereka dan bertumbuh bersama mereka. Kita mengenal kelemahan, kesalahan, kenakalan dan kebiasaan mereka. Ini menjadi penghalang kita untuk menerima apa yang mereka katakan kepada kita. Apalagi kalau mereka itu keluarga dekat kita.

Rasanya sulit menerima bahwa anak laki-laki kecil yang pernah mereka lihat bermain di antara potongan- potongan kayu itu berubah menjadi Mesias. Padahal kalau kita sering membaca Sabda Tuhan, kita akan mengerti bahwa Tuhan senantiasa memakai orang yang dianggap lemah dan bodoh untuk mengacaukan yang kuat dan pandai. Tuhan mengutus Elia dan Elisa bukan kepada orang Israel, tetapi kepada janda di Sarfat dan Naaman, orang Siria.

Tuhan memperlihatkan kuasa dan kasih-Nya me- lalui 'alat-Nya.' Namun kita sering kurang menghar- gainya, apalagi bila kita mengenal dia. Kita mengabaikan pesan Tuhan yang disampaikannya. Kita ragu dan bim- bang karena ada banyak pendapat orang tentang dia, Semoga di masa prapaskah ini kita belajar menghargai orang lain, tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita.

(Sr. M. Brigitta, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---