DIALAH PENYELAMATKU

Jumat 23 Mar 2018

Pfak S. Turibius dari Mogrovejo, Uskup

Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya (Mzm 18:7)

Yer 20:10-13; Mzm 18:2-7; Yoh 10:31-42
---o---

Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal, terdampar di pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan segera menyelamatkannya. Setiap hari ia mengamati langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada seorang pun yang datang. Dengan sigap dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca dan untuk menyimpan beberapa barang berharga yang masih dia punyai.

Tetapi suatu hari, setelah pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asap mengepul ke langit, dan yang paling parah hilangnya semua. Dia sedih dan marah, 'Tuhan, mengapa Kau melakukan ini?' Dia menangis. Esoknya, pagi-pagi dia terbangun oleh suara kapal yang datang. 'Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?' tanya pria itu kepada penyelamatnya. 'Kami melihat asapmu,' jawab mereka.

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan men- jadi buruk, tetapi kita tidak boleh goyah karena Tuhan bekerja dalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesesakan. Ingatlah, ketika 'gubukmu' terbakar, ketika ada kejadian negatif terjadi, kita harus berkata pada diri sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai rencana baik.

(Sr. Agnes M., P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---