HAMPIRI TAHTA KERAHIMAN ALLAH
Jumat 30 Mar 2018Hari Jumat Agung Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. (Ibr 4:15-16) Yes 52:13 - 53:12; Mzm 31:2.6.12-13.15-17.25; Ibr 4:14-16; 5:7-9; Yoh 18:1 - 19:42 ---o---
Didera rasa bersalah, penyesalan yang sangat, dan beban dosa yang menghimpit, si Tomat hanya bisa terduduk lesu dan tidak bergeming di depan salib Yesus. Dalam hatinya pun ia tak tahu harus berkata apa kepada Yesus. Haruskah ia tetap percaya akan kasih-Nya dan tetap menyatakan tobatnya setelah .... tak terhitung seringnya ia melakukan 'To- Mat'-nya {yaitu:'To-bat lalu ku-Mat (kambuh) lagi'- nya}? Ia ingin lari ke dalam pelukan Yesus, namun ia merasa tidak layak.
Dalam kesuraman batin itu, sebuah bisikan lembut menyapa dalam hatinya, 'Tidak percaya engkau bahwa kasih-Ku jauh lebih besar daripada semua dosamu? Jangan tunggu sampai dirimu menjadi orang suci, baru kau serahkan dirimu kepada-Ku!'
Salah satu akibat dusta Iblis dan racun dosa adalah kelumpuhan kita yang membuat kita tidak berani datang kepada Tuhan. St. Paulus dengan jelas mengatakan apa yang harus kita lakukan jika mengalami seperti itu, 'marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya'. (Sr. M. Andrea, P. Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.