KEHADIRAN TUHAN
Rabu 04 Apr 2018Hari Rabu dalam Oktaf Paskah Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia (Luk 24:16) Kis 3:1-10; Mzm 105:1-4.6-9; Luk 24:13-35 ---o---
Seorang anak terjatuh, lalu menangis. Ayahnya menyuruhnya membuka mata supaya melihat kenyataan bahwa dia tidak terluka sedikit pun, tetapi ia tidak mau sehingga ia tetap menangis mengasihani diri. Kadang kita seperti itu, bukan? Kita menolak ajakan Tuhan untuk 'membuka mata hati' untuk melihat satu kenyataan indah: 'Tuhan selalu menyertai kita'.
Pernahkah Anda mengalami 'tidak bisa melihat Tuhan' seperti murid-murid di Emaus itu? Mungkin, Anda saat itu merasa ditinggalkan Tuhan atau, sebaliknya Anda melupakan Tuhan. Selaput apakah yang menghalangi mata batin Anda untuk mengenali Tuhan? Beban hidup yang menghimpit? Kegembiraan duniawi yang menghanyutkan? Peristiwa buruk yang memporakporandakan iman?
Sesungguhnya, Tuhan selalu menyertai kita, bahkan saat kita melakukan dosa. Namun, seringkali kita berpusat pada diri sendiri dan hanya mengarahkan perhatian pada 'selaput' yang menghalangi mata iman kita. Mari, sibaklah selaput itu, buatlah faal iman: katakan dalam hati Anda, 'Tuhan, aku percaya Engkau hadir setiap saat dalam hidupku, juga dalam peristiwa ini.../itu... [sebutkan peristiwa di mana Anda tidak bisa melihat Tuhan]. Kepada-Mu kupercayakan diriku. Terimakasih, Tuhan.' (Sr. M. Priska, P. Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.