SEMUA KARENA KASIH
Rabu 11 Apr 2018Pw S. Stanislaus, Uskup dan Martir Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh 3:16) Kis 5:17-26; Mzm 34:2-9; Yoh 3:16-21 ---o---
Allah mengutus Putera-Nya ke dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menye- lamatkannya. Karena itu Kitab Suci kita disebut Injil atau kabar sukacita. Kita patut bersukacita karena Tuhan menganugerahkan Putera-Nya kepada kita, se- hingga kita diselamatkan-Nya dan memiliki hidup abadi.
Percaya kepada Yesus berarti kita mau mengikuti Dia dan melaksanakan kehendak-Nya. Kita tidak lagi hidup sesuka hati, melainkan hidup dalam terang Injil. Hidup dalam kasih-Nya, Ubi Caritas et amor, Deus Ibi est, artinya di dalam cinta dan kasih hadirlah Tuhan, Dengan kasih Allah itu, kita dapat hidup dalam damai dan ba- hagia.
Kebahagiaan yang sejati bersumber dari perjumpaan dengan Allah yang mengasihi kita. Cobalah kita mengu- langi dan meresapkan kalimat ini, 'Karena begitu besar kasih Allah'- kita akan menyadari bahwa semua adalah karena kasih. Terkadang kasih-Nya hadir melalui hal-hal yang sangat sederhana dan biasa sehingga kita tidak me- nyadarinya. Kadangkala melalui peristiwa yang men- jengkelkan dan memalukan, supaya kita belajar untuk tidak memperlakukan sesama kita seperti yang kita alami, melainkan dengan kasih dan kerendahan hati. (Octaviani Devi) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.