DASAR KEHIDUPAN
Rabu 02 Mei 2018Pw S. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 15:5) Kis 15:1-6; Mzm 122:1-5; Yoh 15:1-8 ---o---
Seru seorang tukang kebun, 'Wah, bagus sekali bunga ini! Lihat dia muncul dari ranting-ranting yang kuat, yang baik dan subur!' Ranting-ranting yang mendengar pujian itu segera tersenyum bangga dan sambil mendehem dia berkata, 'Bunga yang harum, indah, dan menarik tidak akan ada tanpa saya.' Namun, baru saja ia berkata demikian, tukang kebun itu memotongnya. Akhirnya, ia jatuh ke tanah dan mati.
Seperti ranting yang mati, demikian juga kita yang karena kesombongan, menganggap diri bisa dan tidak menyadari siapa yang memberi kehidupan dalam diri kita. Dalam Injil Tuhan menyadarkan kita dengan sabda- Nya bahwa Dialah Sang Pokok. Dari pokoklah mengalir kehidupan, kekuatan, dan lain-lain. Lalu, siapakah kita ini? Kita tidak lain hanyalah ranting yang bergantung sepenuhnya pada pokok.
Kalau kita sadar akan keadaan kita, kita sadar juga bahwa kita harus selalu tinggal pada Sang Pokok, yaitu Tuhan. Jika kita tinggal pada Sang Pokok maka dalam pergumulan dan beban berat kehidupan, kita akan tenang dan menerima kekuatan dari Sang Pokok. Bahkan, kita-sang ranting-tidak hanya tidak akan mati, tetapi akan berbuah berlimpah sesuai kehendak Tuhan. (Sr. M. Klaudia, P. Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.