KASIH SEJATI RELA BERKORBAN
Minggu 06 Mei 2018Hari Minggu Paskah VI Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya(Yoh 15:13) Kis 10:25-26.34-35.44-48; Mzm 98:1-4; 1Yoh 4:7-10; Yoh 15:9-17 ---o---
Berbicara tentang kasih tak boleh lepas dari berbicara tentang Allah, karena Dia adalah kasih itu sendiri. Kita bersatu dengan Allah dan sesama karena kasih. Yesus teladan bagi kita dalam mengasihi. Hal ini ditunjukkan-Nya dengan jelas melalui pengor- banan-Nya di kayu salib. Ia lebih mengutamakan kehen- dak Bapa dan keselamatan orang-orang lain daripada kehendak dan keselamatan-Nya sendiri. Kasih sejati itu keluar dari diri sendiri, melupakan diri, sehingga lahir- lah kerelaan berkurban.
Selain itu, Yesus juga mengasihi kita dengan menja- dikan kita sebagai sahabat-sahabat-Nya karena memilih kita menjadi murid-murid-Nya. Yesus pun berharap kita menghasilkan buah, yakni buah kasih.
Allah mengasihi manusia dengan mengutus Putera- Nya demi keselamatan kita. Untuk membalas kasih-Nya, kita mesti mencintai sesama, karena Allah hadir dalam diri sesama. Jika kita melakukan perintah kasih-Nya ini, kita menjadi sahabat-sahabat-Nya (bdk. ay. 14).
Panggilan kita sebagai orang Kristiani semestinya kita syukuri, karena kita benar-benar sangat dicintai Allah, sangat dicintai Yesus. Oleh karena itu, berjuanglah untuk hidup di dalam kasih-Nya, tentulah kita akan sangat berbahagia. (Rm. Innocentius Maria, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.