SUKACITA KARENA PENDERITAAN
Senin 28 Mei 2018Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan(1Ptr 1:6) 1Ptr 1:3-9; Mzm 111:1-2.5-6.9-10; Mrk 10:17-27 ---o---
Ada sebuah peribahasa yang sudah tidak asing lagi bagi kita semua yang berbunyi 'Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.' Sekalipun pepatah itu sudah tidak asing, namun ketika kita menghadapi situasi sulit, seringkali secara otomatis kita bertanya 'Mengapa saya harus menghadapi ini semua?', 'Apa salah dan dosaku?,' ataupun pertanyaan-perta- nyaan lain yang senada. Semua pertanyaan ini adalah hal normal bagi manusia biasa seperti kita semua, namun sebagai orang Kristen, semua pertanyaan ini hanya da- pat dijawab jika kita 'percaya kepada Dia, sekalipun [...] tidak melihat-Nya' dan percaya karena akan ada 'suka- cita yang mulia dan yang tidak terkatakan' (1Ptr 1:8).
St. Petrus mengajak kita semua untuk mengerti arti penderitaan dalam kehidupan kita. Ketika kesulitan, pencobaan dan penderitaan datang dalam kehidupan kita, Rasul Petrus mengingatkan kita untuk tetap bersukacita, karena Yesus telah menderita, wafat, dan bangkit bagi kita. Dalam Dialah ada sukacita dalam penderitaan, karena Ia memberi pengharapan akan keselamatan jiwa kita dan membawa kita masuk dalam hidup yang kekal. Selain itu, 'Tuhan memberi percobaan sesuai dengan kekuatan kita' (St. Theresia Lisieux), tidak melebihi. Maka, tabahlah! (Sr. M. Valentina, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.