DAMAI

Sabtu 07 Jul 2018

[...] Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan? (Mzm 85:9)

Am 9:11-15; Mzm 85:9.11-14; Mat 9:14-17
---o---

Kita sering mendengar orang berkata, 'Hati saya damai.' Yesus pun bersabda, 'Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu' (Yoh 14:27). Apakah damai itu? Damai merupakan salah satu buah-buah Roh Kudus (bdk. Gal 5:22-23). Damai yang bagaimana yang dibicarakan Yesus di sini? Apakah damai karena tiada perang?

Manusia diciptakan untuk hidup berdampingan satu sama lain dalam kerukunan, saling setia, saling memberkati, tidak menciptakan permusuhan dengan siapa pun, tidak berpikiran negatif tentang sesama, tidak merebut hak sesama, tidak juga menindas yang lemah.

Melalui sabda-Nya Yesus memberikan damai-Nya bagi kita masing-masing, juga dalam setiap perayaan Ekaristi. Sudahkah damai itu bertumbuh, berkembang, dan meresap dalam hidup kita?

Damai berhubungan sangat erat dengan kasih dan kerendahan hati. Orang yang rendah hati selalu menciptakan damai. Damai juga mengalirkan berkat dalam segala hal. Orang yang hidupnya dipenuhi damai akan memancarkan sukacita, menciptakan ketenangan. Ia akan bertindak adil dan bijaksana, serta membawa keselamatan bagi orang lain. 'Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah' (Mat 5:9).

(Sr. M. Jeanne, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---