KETENANGAN
Kamis 19 Jul 2018Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan (Mat 11:29) Yes 26:7-9.12.16-19; Mzm 102:13-21; Mat 11:28-30 ---o---
Kegelisahan dan kekhawatiran hidup sering terjadi karena kita meletakkan di atas bahu kita segala keinginan dan kepentingan duniawi yang begitu banyak. Kita menjadi sibuk dan sibuk mengejar hal-hal tersebut. Pencapaian hal-hal duniawi seolah-olah menjadi pencapaian puncak kebahagiaan. Kemudian, karena terlalu banyak, kita tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, atau pun antara sarana dan tujuan hidup. Jika sesuatu tidak tercapai, kita merasa tidak sabar, tertekan, stress, dan depresi. Bahkan, kita begitu mudah terpojokkan di ujung keputusasaan. Apakah itu semua yang kita cari?
Dengan menggunakan gambaran beban dan salib hidup sebagai kuk yang harus dipikul, Tuhan Yesus menjanjikan kesegaran dan ketenangan dalam sekolah kebijaksanaan-Nya. Bersama Dia kita belajar bijaksana. Kita belajar tentang arti rasa syukur atas segala anugerahNya yang telah kita terima, tanpa mengejar hal-hal duniawi secara membabi buta. Rasa syukur kita bangun dengan semangat kerendahan hati dan kelemahlembutan yang diteladankan Tuhan kita, Yesus Kristus. Jika demikian, yakinlah kebahagiaan dan ketenangan hati akan kita alami.
Tuhan, berilah kami hati yang senantiasa mau bersyukur atas segala anugerah-Mu yang kami terima dan miliki dalam hidup kami. (Fr. Mikael Pius, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.