KELUARGA KERAJAAN ALLAH

Selasa 24 Jul 2018

Pfak S. Sharbel Makhluf, Imam
Pw B. Yohanes Soret, Imam (O.Carm)

Lalu kata-Nya, sambil menunjuk ke arah murid-muridNya: 'Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Sebab siapa pun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku' (Mat 12:49-50)

Mi 7:14-15.18-20; Mzm 84:2-8; Mat 12:46-50
---o---

Semasa hidup Yesus di dunia, pada umumnya orang tidak mengenal sepenuhnya identitas ilahi Yesus dan misi-Nya. Mereka hanya mengenal 'keluarga Yesus' berdasarkan apa yang tampak di depan mata mereka. Yesus bukan mau menyangkal atau pun tidak menghormati Bunda Maria dan keluarga-Nya di dunia, tetapi Dia mau lebih menekankan tentang keluarga Kerajaan Allah. Ia mengajarkan tentang dasar dan kriteria tentang keanggotaan keluarga Allah.

Siapakah keluarga kerajaan Allah itu? Yesus mengatakan bahwa orang itu adalah mereka yang melakukan kehendak Bapa-Nya. Orang Kristen yang sejati menjadikan kehendak Allah sebagai pedoman dalam hidupnya. Maria, Ibu Yesus, telah memenuhi kriteria Yesus ini. Ia melaksanakan kehendak Allah dengan setia dan total.

Sayang, manusia cenderung melakukan kehendaknya sendiri, kehendak orang lain, danyang lebih parah adalahkehendak si jahat. Salah satu kehendak Allah bagi kita adalah melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita sesuai status hidup kita dengan setia dan penuh cinta.

(Fr. Lumen Maria de Sanctis, CSE)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---