IMAN DAN KERENDAHAN HATI
Rabu 08 Agust 2018Pw S. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: 'Tuhan, tolonglah aku (Mat 15:25) Yer 31:1-7; MT Yer 31:10-13; Mat 15:21-28 ---o---
Dalam hidup ini, kita seringkali menghadapi kesulitan yang dapat melemahkan iman kita. Pada saat-saat seperti itu, tampaknya doa kita tidak terjawab, meskipun kita berdoa sungguh-sungguh. Kelihatannya, segalanya lebih memburuk daripada membaik. Kemudian, mungkin timbul pertanyaan dalam be-nak kita, 'Mengapa Tuhan tidak menjawab doa saya?' Kita merasa seolah-olah Tuhan mengabaikan kita!
Jika demikian yang terjadi, marilah kita belajar dari perempuan Kanaan dalam Injil, teristimewa kerendahan hatinya yang tulus dalam menyampaikan permohonannya kepada Yesus. Cintanya yang besar kepada anaknya membuat perempuan itu mendatangi Yesus, memohon belaskasihan dan pertolongan Yesus sambil menyembah-Nya. Segala perasaan dia abaikan, termasuk perasaan diremehkan. Dia tetap berharap dan percaya kepada Yesus. Seruan iman penuh kasih yang tulus menghalau segala penghalang dan menghantarnya untuk semakin mendekat kepada Yesus. 'Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: 'Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.' Dan seketika itu juga anaknya sembuh' (ay. 28).
Mungkin, kita menghadapi situasi serupa, mari belajar dari perempuan Kanaan itu: merendahkan diri, mendekat dan memohon kepada Yesus dengan penuh iman dan kasih. (Sr. Salverina Regina, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.