TEGUR-MENEGUR
Rabu 15 Agust 2018Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali (Mat 18:15) Yeh 9:1-7; 10:18-22; Mzm 113:1-6; Mat 18:15-20 ---o---
Apa yang Anda pikirkan ketika membaca kata 'tegurlah', 'empat mata', 'mendengarkan', dan 'mendapatnya kembali' dalam kutipan ayat di atas? Bila kita refleksikan, betapa mudahnya kita menghakimi orang lain, apalagi terhadap orang yang menjengkelkan dan membuat kita marah. Seringkali tanpa kita sadari emosi kitalah yang terlebih dahulu berbicara sebagai reaksi atas perkataan/tindakan orang tersebut dan tidak jarang kita menganggap reaksi emosional kita ada-lah hal yang benar. Sungguhkah demikian?
Yesus telah mengajarkan kepada kita semua bagaimana cara menghadapi konflik tanpa menghilangkan ka-sih persaudaraan dalam kehidupan sehari-hari: berikan-lah teguran secara tepat di bawah empat mata. Sayang, pada kenyataannya kita masih sering jatuh dan menegur secara tidak tepat sehingga masalahnya tidak bisa diselesaikan dengan damai, sebaliknya justru menimbulkan sakit hati dan kesedihan.
Apakah Anda menegur orang lain atas dasar cinta dan belaskasih, di bawah empat mata, dan dengan cara yang tepat? Apa yang Yesus ajarkan hari ini meminta kita untuk bersikap rendah hati, baik saat ditegur maupun saat menegur supaya tali kasih antara kita dengan sesama tidak terputus.
'Yesus, berilah kami rahmat belaskasih dan kerendahan hati saat Engkau menghendaki kami menegur sesa-ma, juga saat kami menerima teguran sesama.' (Sr. M. Assunta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.