TERIMALAH DIRIMU TERLEBIH DAHULU
Kamis 16 Agust 2018Pfak S. Stefanus dari Hungaria Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: 'Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?' (Mat 18:21) Yeh 12:1-12; Mzm 78:56-59.61-62; Mat 18:21 19:1 ---o---
Seorang anak kecil bermain lumpur sehingga badannya kotor, lalu ibunya membersihkannya. Namun, walaupun sudah dilarang ibunya, dia kembali bermain lumpur. Seperti itulah manusia: sering tercebur dalam lumpur dosa. Syukurlah, Tuhan tak jemu-jemunya mengampuni dan memperingatkan. Justru, manusia sendirilah yang sulit dan sering jemu mengampuni.
Pernahkah Anda berkaca pada diri sendiri mengapa Anda sulit mengampuni? Pernahkah Anda menyadari bahwa Tuhan sering menegur Anda saat Anda tidak dapat mengampuni seseorang? Ataukah, hati Anda telah tumpul karena telah diliputi kebencian sehingga semuanya terlihat gelap dalam diri orang yang Anda benci?
Sebuah pepatah mengatakan, 'Jika kamu memahami dirimu sendiri, kamu akan berdamai dengan orangorang lain.' Tidak jarang, kegagalan kita memahami, menerima, dan mengampuni orang lain merupakan akibat dari kegagalan kita memahami, menerima, dan mengampuni diri sendiri. Memang, maksud hati kita, kita tidak mau jatuh dan melakukan kesalahan, apalagi dosa, tetapi ... inilah kita. Kita bukan malaikat.
'Tuhan yang Mahatahu, jika ada bagian diriku yang kutolak atau belum kuampuni, singkapkanlah dan tolong-lah aku untuk mengampuni dan menerimanya agar aku pun berdamai dengan orang lain.' (Sr. M. Priska, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.