BELUM DEWASA DALAM KRISTUS
Rabu 05 Sep 2018Dan Aku, [`], pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. (1Kor 3:1) 1Kor 3:1-9; Mzm 33:12-15.20-21; Luk 4:38-44 ---o---
Kalau seorang ayah atau ibu mempunyai suatu masalah serius, entah masalah kantor atau lainnya, tentu ia tidak mengatakannya kepada anaknya yang masih balita, bukan? Kenapa? Karena, si anak pasti tidak bisa mengerti, mungkin juga tidak berminat dan tidak mau mengerti. Ia hanya berminat dengan bonekanya, makanan kesukaannya, dll, dan itu-itu juga yang dimintanya dari orang tuanya.
Kira-kira, seperti itulah situasi yang dihadapi St. Paulus pada ayat di atas. Sebetulnya, seperti itu jugalah situasi yang dihadapi Tuhan terhadap banyak manusia, termasuk kita. Kita belum dewasa dalam Kristus. Seperti anak kecil dalam ilustrasi di atas, kita hanya berminat dan memikirkan urusan dan kesenangan kita. Kita berdoa meminta toko laris, proyek lancar, sembuh dari sakit, dll., tanpa pernah berminat dan ikut memikirkan serta merasakan urusan/ kepentingan/ pikiran/ keprihatinan Tuhan, Bapa kita. Jika Tuhan ingin berbagi rasa dan minta kerjasama kita, misalnya, `Nak, tolong kamu lakukan penyangkalan diri dan puasa, ya, karena saat ini sedang ada saudara-saudaramu yang sangat terancam api neraka,` dengan jalan apa Dia harus mengatakannya kepada kita? Jangan-jangan, semua jalan kita tutup dengan `hanya memikirkan diri kita sendiri`! Bukan tidak boleh meminta untuk urusan kita, tetapi itu tidak cukup. Seorang anak yang dewasa mencintai dan memikirkan ayahnya! (Sr. M. Andrea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.