KEBAIKAN YANG TANPA PAMRIH
Jumat 07 Sep 2018Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, [...]. (Mzm 37:27a) 1Kor 4:1-5; Mzm 37:3-6.27-28.39-40; Luk 5:33-39 ---o---
Sejak kecil pasti kita sudah sering mendengarkan nasihat untuk menjauhi yang jahat dan melakukan yang baik. Sebagai orang beriman tentu kita tahu bahwa memang seharusnya kita bersikap demikian.
Dalam berbuat baik, kita juga perlu melihat motivasi apa yang mendasari perbuatan baik kita. Sungguhsungguhkah sudah dilandasi oleh kasih? Ataukah, masih sering kita berbuat baik agar mendapat pujian, menjadi tenar atau untuk pamer, ataupun untuk mendapat balasan dan kepentingan-kepentingan diri sendiri lainnya?
Si A setiap kali melihat temannya, si B, membawa beban berat selalu mengulurkan tangan membantu. Si A merasa bahwa ia tulus menolong si B karena ia tidak mengharapkan si B memberi hadiah/ upah untuk bantuannya itu. Suatu hari, situasi berbalik. Si A sedang membawa beban berat. Namun, si B yang melihatnya tidak mengulurkan tangan menolongnya. Dalam hati, si A merasa kecewa, `Keterlaluan! Sudah selalu saya tolong, tetapi tidak mau menolong sama sekali.` Jadi, tanpa sadar, pertolongan si A selama ini tidak benar-benar tulus seperti pemikirannya. Ia masih berpamrih agar si B melakukan hal yang sama kepadanya.
Marilah kita mohon rahmat-Nya untuk memurnikan motivasi dari kebaikan-kebaikan yang kita lakukan agar semuanya itu bernilai di mata Allah. Dan, mari kita lakukan juga semua kebaikan itu untuk kemuliaan Allah. (Fransiska Xaveria) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.