HATI IBU MARIA
Sabtu 15 Sep 2018Pw Santa Perawan Maria Berdukacita Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibuNya, [`]. (Yoh 19:25) 1Kor 15:1-11 atau Ibr 5:7-9; Mzm 31:2-6.15-16.20 Yoh 19:25-27 atau Luk 2:33-35 ---o---
Hari ini Gereja memperingati Bunda Maria yang berdukacita. Kita perlu menyelami betapa dalamnya dukacita Bunda Maria selama mendampingi Puteranya di dunia ini. Di dalam buku St. Alphonsus Ligouri `On the Fifth Dolour, of the Death of Jesus,` St. Yohanes menyatakan bahwa ketika berdiri di dekat salib Yesus, Bunda Maria mengalami suatu kemartiran.
Sejenak marilah kita tinggal di Kalvari dan merenungkan pedang dukacita kelima yang menembus hati Maria, yaitu saat wafat Yesus di salib. Setelah kaki dan tangan Yesus dipaku dan salib diberdirikan tegak, para algojo meninggalkan-Nya, namun tidak demikian dengan Maria. Ia mendekati salib, agar dapat mendampingi-Nya di saat ajal. `Aku tidak meninggalkan-Nya, tetapi tinggal dekat kaki salib-Nya,` demikian kata Bunda Maria kepada St. Brigitta.
`Setiap aniaya yang diderita tubuh Yesus adalah luka di hati Bunda Maria,` kata St. Hieronimus. Di bawah salib nampak jelaslah kebenaran nubuat Simeon tentang Maria, `suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri` (Luk 2:34).
Maria sungguh seorang ibu yang tahu apa artinya berduka. Maka, marilah kita berpaling kepada hati Maria, terutama di saat hati kita sedang berduka. yang mengerti jiwa kita. (Sr. M. Jacinta, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.