KARUNIA KENABIAN

Minggu 30 Sep 2018

Hari Minggu Biasa XXVI

[`]. Apakah engkau begitu giat mendukung diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi Roh-Nya hinggap kepada mereka!. (Bil 11:29)

Bil 11:25-29; Mzm 19:8.10.12-14; Yak 5:1-6; Mrk 9:38-43.45.47-48
---o---

Kepada tujuh puluh tua-tua Israel, termasuk Eldad dan Medad (nama mereka memiliki arti Allah mengasihi dan orang yang dikasihi Allah) Tuhan memberikan Roh-Nya, sehingga mereka berbicara sebagai nabi. Musa sendiri merindukan agar seluruh umat Allah menjadi nabi.

Nabi merupakan panggilan dan anugerah Allah. Makna kata nabi seringkali dikaitkan dengan doa. Seorang dikatakan nabi karena Roh Tuhan diberikan kepadanya. Seorang nabi dipilih Allah dan kehidupannya dipenuhi dengan doa. Ia tidak hanya mengumumkan malapetaka akibat kesalahan dan dosa yang dilakukan umat Allah, tetapi khususnya ia memberitakan keselamatan dari Allah.

Seorang nabi memberitakan kebenaran. Bukan berarti ia mengritik segala sesuatu yang ada di hadapannya. Paus Fransiskus mengatakan bahwa seorang nabi adalah dia yang berdoa, memandang Allah, dia memandang umat Allah, ia menderita dan menangis ketika umat menyimpang, namun juga ia mempertaruhkan nyawanya untuk mengatakan kebenaran (bdk. Kotbah 17 April 2018).

(Sr. Eusebia Vercelli, P. Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---