DATANGLAH, YA ROH HIKMAT!
Minggu 14 Okt 2018Hari Minggu Biasa XXVIII Ia [Roh Kebijaksanaan] kukasihi lebih dari kesehatan dan keelokan rupa, dan aku lebih suka memiliki dia dari pada cahaya, sebab kilau dari padanya tidak kunjung hentinya. (Keb 7:10) Keb 7:7-11; Mzm 90:12-17; Ibr 4:12-13; Mrk 10:17-30 (Mrk 10:17-27) ---o---
Pernahkah Anda `jatuh cinta` kepada Kebijaksanaan? Ketika masih di SD (Sekolah Dasar), saya pernah `jatuh cinta` kepada Kebijaksanaan. Saat itu saya terpukau oleh cerita guru agama saya tentang Raja Salomo yang tidak meminta yang lain, selain kebijaksanaan untuk memimpin rakyatnya karena dia masih muda dan belum berpengalaman, dan bagaimana Tuhan mengabulkannya sehingga dengan sangat bijaksana dia menangani masalah dua orang ibu yang berebut anak (bdk. 1Raj 3:5 dst.). Maka, dengan keluguan seorang anak kecil, saya pun berdoa memohon kebijaksanaan. Selesai berdoa, barulah saya berpikir, `Tetapi, ` untuk apa ya saya mohon kebijaksanaan? Salomo memintanya karena harus memimpin rakyatnya. Saya khan tidak harus memimpin siapa-siapa?!` Maka, saat itu saya pun `meralat` doa saya. Namun, bersama jalannya waktu saya sadar bahwa kebijaksanaan itu sangat penting, pertama-tama bukan untuk memimpin orang lain, melainkan untuk memimpin diri saya sendiri!
`Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana daripada musuh-musuhku, [`],` kata Mzm 119:98. Maka, salah satu cara membuka hati bagi Roh Kebijaksanaan adalah menaati perintah Tuhan.
Datanglah, ya Roh Hikmat! (Sr. M. Andrea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.