HIDUP DALAM BIMBINGAN ROH
Rabu 17 Okt 2018Pw S. Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh. (Gal 5:25) Gal 5:18-25; Mzm 1:1-4.6; Luk 11:42-46 ---o---
Ada seorang gadis kecil yang buta karena mengalami kecelakaan. Setiap hari dia hanya berpasrah kepada kedua orangtuanya yang selalu sabar untuk membantu dia. Jika dia ingin melakukan sesuatu atau berjalan, orangtuanya membimbing dia dengan katakata. Si gadis kecil ini akhirnya mulai terbiasa dengan tempat-tempat yang sering dilaluinya dan setiap dia melangkahkan kakinya, kata-kata orang tuanya bergema di dalam hatinya sebagai penuntun baginya setiap saat.
Dalam hidup ini, kita seperti si gadis kecil yang buta itu. Kita perlu dipimpin Roh Allah. Tanpa Roh Allah kita tidak akan mampu melakukan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Tanpa Roh Allah kita akan tersesat tanpa tahu jalan untuk kembali.
Hari ini kita memperingati St. Ignasius dari Antiokhia. Pada akhir hidupnya, ketika menghadapi kemartirannya, St. Ignatius mengatakan, `Satu hal saja yang menarik bagiku, yaitu menikmati Kristus. Dia saja yang kucari, Dia yang telah wafat untukku.` St. Ignasius merelakan dirinya mati digiling gigi-gigi binatang buas demi Kristus. Saya yakin dia berani mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Kristus karena ia mau dibimbing oleh Roh Allah. Marilah kita juga merelakan diri kita dibimbing oleh Roh Allah agar kita pun berkenan di hadapan-Nya. (Sr. M. Anita, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.