BERJAGA-JAGA DALAM TUHAN
Selasa 23 Okt 2018Pfak S. Yohanes dari Kapestrano, Imam Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. (Luk 12:35) Ef 2:12-22; Mzm 85:9-14; Luk 12:35-38 ---o---
Pelita menggambarkan jiwa kita dan minyak adalah iman, pengharapan, dan kasih yang membuat jiwa kita dapat terus hidup. Tuhan ingin agar kita terus berjaga-jaga dengan selalu hidup dalam hadirat Tuhan dan mengisi `minyak` dalam pelita kita agar tetap menyala. Pinggang yang terikat juga mengandung pesan untuk berjaga-jaga, khususnya melalui penguasaan diri. Orang melepas ikat pinggangnya, jika ia hendak istirahat atau tidur, dan tidak lagi terjaga. Jubah yang tidak berikat pinggang akan kendor, ke sana kemari, dan tidak rapi. Itulah gambaran jiwa yang tanpa penguasaan diri.
Tidak selamanya perjalanan hidup kita aman-aman saja. Pasti ada saat-saat sulit di mana kita bisa jatuh. Maka, kita harus terus berjaga-jaga dan selalu hidup di hadirat Tuhan. Berusaha sekuat tenaga untuk terus melekatkan diri hanya kepada Tuhan akan membuat kita lebih kuat dalam menghadapi godaan. Hidup manusia tidak akan lepas dari apa yang namanya godaan. Tidak sedikit orang yang jatuh. Misalnya, jatuh dalam kecanduan obat-obat terlarang, seks bebas, berbagai penyakit karena kerakusan, dll. Singkatnya, hidup hanya untuk mengejar kenikmatan perut atau kenikmatan lainnya.
Dengan sikap berjaga-jaga dan terus-menerus hidup di hadirat Tuhan, kita dapat lebih peka akan gejala-gejala dari godaan yang muncul dalam diri kita, sehingga kita dapat terhindar dari segala serangan dan jeratnya. (Sr. M. Marleine, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.