MEMBAKTIKAN HIDUP
Selasa 13 Nov 2018Pfak B. Maria Teresia Scrilli, Perawan (O.Carm) `Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan` (Luk 17:10) Tit 2:1-8.11-14; Mzm 37:3-4.18.23.27.29; Luk 17:7-10 ---o---
Mendengar kata `hamba`, yang terlintas dalam benak kita adalah sosok yang terlihat kumal, tidak berpendidikan, hina, tidak punya hak, hidup menderita, dan tidak merdeka. Itulah gambaran umum seorang hamba. Sebagai orang yang percaya, kita adalah hamba-hamba Kristus! Artinya adalah kita harus membaktikan hidup kita untuk-Nya, mau melepaskan kehendak pribadi, serta taat akan perintah-Nya. Namun, kenyataannya kita sering tidak mau melepaskan kehendak pribadi, egoisme kita. Sering, sadar tidak sadar, kita bertindak justru sebagai tuan, bukan hamba.
Fokus seorang hamba adalah bagaimana ia dapat menyenangkan hati tuannya. Namun, banyak orang yang `jatuh`, tidak bertujuan menyenangkan hati Tuhan, tetapi mencari keuntungan diri sendiri: ingin dikenal, diakui, dilayani, diutamakan. Singkatnya, ingin memuaskan keinginan hati sendiri sehingga ada saja niat terselubung di balik setiap tindakannya.
Mari kita sadari kembali bahwa segala talenta yang dipercayakan Tuhan kepada kita``juga talenta dalam pelayanan``adalah bagi kemuliaan Tuhan saja, tidak untuk kebanggaan yang sia-sia. (Sr. M. Martha, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.