JALAN MENUJU DAMAI SEJAHTERA
Kamis 22 Nov 2018Pw S. Sesilia, Perawan dan Martir `Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!` (Luk 19:42a) Why 5:1-10; Mzm 149:1-6.9; Luk 19:41-44 ---o---
Apa yang kita perlukan untuk beroleh damai sejahtera? Jalan mana yang harus kita tempuh? Apakah jalan kelekatan pada barang dan kesenangan duniawi? Jalan ini sangat menarik dan mudah, bahkan sangat memikat. Namun, bila kita mencoba melewatinya, kita hanya akan menjumpai kekecewaan, kekosongan, keputusasaan, kekeringan, kekuatiran, dan ketakutan.
Apakah jalan kelekatan kepada barang-barang rohani seperti hiburan rohani, perasaan-perasaan indah, devosi yang bisa dirasakan, penglihatan, sabda-sabda, dan karunia rohani lainnya? Banyak di antara kita yang memanipulasi karunia-karunia Allah ini untuk kemuliaan diri sendiri. Banyak orang yang mengaku diri sebagai sahabat Yesus, bahkan di antaranya giat dalam pelayanan, tetapi masih egois dan tidak melekat kepada Allah. Ketika mengalami sedikit tantangan, mereka menjadi kecewa dan putus asa.
Kita cenderung egois dan mencari kepentingan diri sendiri. Perlulah kita menempuh jalan penyangkalan diri dalam iman, harapan, dan kasih. Kita perlu bertobat, yaitu meninggalkan diri sendiri dan berpaling serta melekat kepada Allah saja, seperti St. Sesilia, martir, yang senantiasa hidup dari Sabda Allah dan berdoa tak kunjung putus.
Santa Sesilia, doakanlah kami. (Sr. M. Sesilia L., P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.