BERBAGI SUKACITA INJIL
Senin 03 Des 2018Pesta S. Fransiskus Xaverius, Imam dan Pelindung Misi `Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil` (1Kor 9:16) 1Kor 9:16-19.22-23; Mzm 117:1-2; Mrk 16:15-20 ---o---
Setiap orang ingin bahagia. St. Paulus menemukan kebahagiaan ketika ia mengenal Yesus dan kasihNya. Baginya, Yesus adalah hidupnya, Yesus adalah kebahagiaannya, Yesus adalah segala-galanya. Hal ini mendorongnya untuk mewartakan Injil. Ia ingin berbagi sukacita dan kebahagiaan yang ia rasakan. Ia ingin agar orang lain juga mengenal Yesus dan menemukan kebahagiaan hidup yang sejati. Begitupun, St. Fransiskus Xaverius. Ia pergi ke pelbagai tempat agar banyak orang dapat mengenal Yesus dan bersukacita.
Mengenal Yesus dan menjadi seorang Kristen adalah suatu anugerah. Meneladan para misionaris, mari kita berbagi sukacita Injil kepada sesama, pertama-tama melalui sikap hidup kita sehari-hari, lebih daripada melalui kata-kata belaka. `Injil` sendiri berarti `kabar sukacita`. Kita perlu berhati-hati agar tidak membuat Injil menjadi `kabar dukacita yang menyebalkan sesama`.
Seorang ibu kost rajin ke gereja, rajin menasihati dan mengajak anak-anak kostnya ke gereja, tetapi sikapnya seringkali kurang kristiani, terlebih saat ia marah/ menegur. Maka, anak-anak itu pun cenderung menghindarinya, bahkan dengan nada negatif berkata, `Cepat, cepat pergi, ` sebelum `Yesusnya dikeluarin`.` Maksudnya, sebelum si ibu menasihati panjang-lebar `memakai nama` Yesus. (Sr. M. Serafine, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.