BERSERU KEPADA TUHAN

Jumat 07 Des 2018

Pw S. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

`Ketika Yesus meneruskan perjalanan-Nya dari sana, dua orang buta mengikuti-Nya sambil berseru-seru dan berkata: `Kasihanilah kami, hai Anak Daud.` (Mat 9:27)

Yes 29:17-24; Mzm 27:1.4.13-14; Mat 9:27-31
---o---

Apakah kita membayangkan perjuangan kedua orang buta yang dikisahkan Injil? Menarik untuk kita renungkan bahwa ada tantangan yang mereka alami saat mengikuti Yesus, yaitu secara fisik mereka tidak melihat jalan atau keadaan sekitar, mungkin mereka tersandung, menabrak orang di sekitarnya, mungkin juga merasa kelelahan, dan tantangan secara batiniahlah yang paling melelahkan mereka.

Mereka berseru, tetapi seolah-olah Yesus tidak mendengar, tidak tahu, bahkan mungkin serasa tidak mau tahu. Yang luar biasa adalah tantangan ini tidak menyurutkan keinginan mereka untuk berseru kepada Tuhan terus-menerus dan seruan itu sampai kepada Yesus. Lihat apa yang diperbuat Yesus, Dia memuji kedua orang tersebut yang sekalipun dalam kegelapan, tidak melihat apa-apa secara fisik, namun mereka dapat melihat Yesus dengan jelas dalam iman. Ketika iman itu `bertindak`, maka dihasilkanlah buah penyembuhan dan keselamatan.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita berseru kepada Yesus ketika kita mengalami kegelapan karena banyaknya pergumulan dalam hidup kita?

Ya Tuhan, tambahkanlah iman dalam hati kami supaya dalam kegelapan yang kami alami, kami tetap berani berharap kepada-Mu.

(Sr. M. Klaudia, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---