KEHENDAK ALLAH: REALISTIS
Selasa 18 Des 2018Hari Biasa Khusus Adven `Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya` (Mat 1:24) Yer 23:5-8; Mzm 72:2.12-13.18-19; Mat 1:18-24 ---o---
Kadang-kadang Allah mengutus malaikat-Nya kepada St. Yusuf melalui mimpi (bdk. Mat 1:20; 2:13.19.22). Meskipun demikian, St. Yusuf bukanlah seorang pemimpi, melainkan seorang yang sangat realistis. Ia tidak berhenti pada mimpinya lalu berkhayal, tetapi berani menghadapi kenyataan dan mengambil tindakan konkrit sesuai bimbingan Allah.
Cara St. Yusuf mengambil keputusan dan segera bertindak tanpa menunda dan tanpa banyak berkata-kata`` bahkan Injil tidak mencatat sepatah kata pun diucapkan St. Yusuf``justru dengan jelas mengajarkan bagaimana seharusnya mengikuti bimbingan Allah dalam iman. St. Yusuf tidak mempertanyakan kehendak Allah, meskipun secara manusiawi seolah-olah seluruh rencana kehidupannya `dikacaukan` oleh rencana-rencana Allah.
Bagaimana dengan kita? Mencari dan melaksanakan kehendak Allah dalam hidup adalah sesuatu yang realistis yang perlu dilakukan tidak hanya ketika hati kita berkobar-kobar karena devosi dan penghiburan dalam doa, tetapi juga pada saat kekeringan dan penderitaan. Mari kita bertekun mengikuti kehendak Allah dalam iman, tanpa mempertanyakannya, tetapi percaya bahwa rencana Allah adalah `rancangan damai sejahtera` (Yer 29:11), sebagaimana St. Yusuf menyediakan diri bagi Yesus, supaya Ia dapat `menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka` (Mat 1:21). (Sr. M. Amadea, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.