MENJADI SAKSI KRISTUS
Kamis 27 Des 2018Pesta S. Yohanes, Rasul dan Penulis Injil
Hari ketiga dalam Oktaf Natal `Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami` (1Yoh 1:2) 1Yoh 1:1-4; Mzm 97:1-2.5-6.11-12; Yoh 20:2-8 ---o---
Kehidupan kristiani ditandai adanya relasi mendalam dengan Kristus. Seorang yang mengaku dirinya seorang Kristen harus memiliki relasi dengan Kristus. Ini juga berarti memiliki suatu pengalaman pribadi bersama Kristus dalam iman-harapankasih. Dengan pengalaman inilah, seorang Kristen akhirnya didorong untuk mewartakan atau membagikan pengalamannya bersama Kristus kepada sesama.
Rasul Yohanes juga telah memiliki suatu relasi mendalam dengan Kristus. Relasi ini terjadi karena adanya perjumpaan dan pengalaman secara pribadi dengan Kristus itu sendiri, maka ia berani bersaksi dan memberitakan kepada seluruh dunia akan kehidupan kekal bersama Bapa-Putra-Roh Kudus dalam kerajaan-Nya yang mulia``hidup di dalam persekutuan dengan Allah Tritunggal Mahakudus.
Amatlah tidak mungkin memberikan kesaksian tentang Kristus kepada orang lain tanpa memiliki perjumpaan dan pengalaman pribadi dengan Kristus. Mari kita membuka hati terhadap perjumpaan dan pengalaman pribadi dengan Kristus, menjadi saksi-Nya, dan mengalami kelimpahan sukacita-Nya. (Fr. Kevin De Sanctis, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.