ALASAN MEMBERI KESAKSIAN
Senin 31 Des 2018Pfak S. Silvester I, Paus
Hari ketujuh dalam Oktaf Natal `Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya` (Yoh 1:6-7) 1Yoh 2:18-21; Mzm 96:1-2.11-13; Yoh 1:1-18 ---o---
Sejak kecil saya sudah melihat buah durian dan pernah memakannya. Saya punya seorang teman yang belum pernah melihat buah durian. Suatu hari dia bertanya bagaimana bentuk buah durian. Saya menjelaskan bahwa buah durian mempunyai banyak duri tajam, dsb. Dia tidak percaya buah durian mempunyai banyak duri karena dia belum pernah melihatnya. Suatu hari saya mengajaknya ke pasar dan menunjukkan buah durian kepadanya. Barulah, dia percaya.
Kita semua diajak untuk menjadi saksi dan memberi kesaksian tentang Sang Terang, yaitu Yesus. Karena iman, kita semua telah melihat-Nya! Kapan kita melihatNya? Antara lain: saat Ekaristi. Saat itu melalui bacaan kita mendengar suara-Nya, saat konsekrasi kita melihat Yesus hadir dalam rupa roti dan anggur, dan saat komuni kita telah menerima-Nya. Tidak hanya itu, kita juga `melihat` Yesus melalui alam semesta, sesama, peristiwa-peristiwa hidup, bahkan melalui penderitaan! Semakin beriman seseorang, semakin dia bisa `melihat` Yesus setiap saat dan dalam segalanya.
Banyak orang belum percaya sebelum ada orang yang memberi kesaksian. Tugas ini tidak hanya untuk para misonaris dan imam, tetapi untuk kita semua yang sudah menjadi pengikut-Nya. (Fr. Martino de Porres, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.