KESATUAN KEHENDAK DAN CINTA
Selasa 29 Jan 2019Pfak. B. Arkanjela Girlani, Prw (O. Carm) `Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudaraKu laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku` (Mrk 3:35) Ibr 10:1-10; Mzm 40:2.4.7-8.10-11; Mrk 3:31-35 ---o---
Seseorang yang mencintai tentu akan berusaha menyenangkan hati orang yang dicintainya. Hal yang pasti akan dilakukannya adalah mengikuti keinginan orang yang dicintainya. Dengan mengikuti keinginannya relasi dan cinta mereka akan semakin erat dan kuat.
Demikian juga relasi kita dengan Allah. Bila kita sungguh mencintai Allah, kita akan berusaha mencari dan melaksanakan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya. Namun, jika kita malas, ragu, dan takut untuk mencari dan melakukan kehendak-Nya maka kita harus bertanya kepada diri kita sendiri, `Sungguhkah aku mencintai Allah yang senantiasa mencintai aku?` dan `Sungguhkah aku percaya bahwa kehendak yang Ia berikan kepadaku pasti selalu yang terbaik untukku?`
Bunda Maria adalah teladan utama dalam mencintai Allah dan melakukan kehendak-Nya. Ketaatannya kepada kehendak Allah membuatnya mengatakan `Ya` terhadap tugas luhur menjadi bunda Yesus.
Bila kita memiliki cinta dan kepercayaan yang besar terhadap kehendak Allah, kita akan menjadi begitu dekat dengan Yesus. Sesungguhnya, inilah yang Yesus inginkan yaitu kedekatan``bahkan persatuan``kita dengan-Nya. Ini perlu diusahakan dengan selalu menyatukan kehendak kita dengan kehendak Allah, dengan mengatakan `Ya` terhadap kehendak Allah, sehingga akhirnya kita mengalami persatuan cinta dengan-Nya. (Sr. M. Dominique Savio, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.