LAKUKAN DEMI ALLAH
Rabu 06 Mar 2019Hari Rabu Abu `Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.` (Mat 6:1) Yl 2:12-18; Mzm 51:3-6a.12-14.17; 2Kor 5:20-6:2; Mat 6:1-6.16-18 ---o---
Masa Prapaska ini dibuka dengan khotbah Yesus di bukit. Yesus mengajarkan perbuatan baik tidak supaya dilihat orang, sehingga mendatangkan pujian dan tepuk tangan. Tujuan kita berbuat baik bukanlah untuk manusia, melainkan untuk Tuhan sendiri. Tuhan menjadi maksud perbuatan baik kita. Tidak lebih daripada itu. Jika saya memberi makan kepada orang lapar, saya tidak perlu mengumumkannya. Jika saya memberi minum kepada orang haus saya tidak perlu mencanangkannya. Jika saya memberikan sepotong baju saya kepada yang kedinginan, saya tidak perlu mengumandangkannya.
Betapa jauhnya kita dari ajaran ini. Setiap hari kita berbuat baik dengan segala bentuknya. Namun, kerapkali kita menonjolkannya. Kita sering `meng-iklan-kan` perbuatan baik kita untuk mendatangkan pujian yang sia-sia, lalu kita senang. Kita ingin mendapat `upah dari manusia` dengan perbuatan baik kita, dan betapa sedikit di antara kita yang ingin mendapatkan upah yang murni dari Allah sendiri.
Di hari Rabu Abu ini, apa pun kewajiban keagamaan yang kita lakukan, mari kita lakukan demi Allah, demi `upah` yang murni, meskipun kita tidak layak mendapat upah dari Tuhan. Jika kita menjalankan kewajiban keagamaan kita secara tersembunyi, Tuhan tidak pernah menutup mata-Nya. Dia pasti melihatnya. (Rm. Elisa Maria, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.