MENYANGKAL DIRI, MERANGKUL SALIB
Kamis 07 Mar 2019Hari Kamis sesudah Rabu Abu
Pfak. S. Perpetua & Felisitas, Martir `Kata-Nya kepada mereka semua: `Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.` (Luk 9:23) Ul 30:15-20; Mzm 1:1-4.6; Luk 9:22-25 ---o---
Tidaklah mudah menjalankan apa yang diminta Yesus untuk dapat mengikuti-Nya. Secara kodrat, kita lebih memilih sesuatu yang menyenangkan, memberikan kenikmatan serta kepuasan bagi kita. Kadangkala kita memohon kepada Allah rahmat untuk dapat memikul salib kita. Akan tetapi, kenyataannya kita menolak salib yang telah diberikan-Nya dan memilih salib yang sesuai dengan kehendak dan pilihan kita sendiri.
Bila Allah meminta kita untuk menanggung hal yang tidak menyenangkan dan membuat kita menderita, apakah kita dengan penuh kerelaan menerimanya? Adakah perasaan takut menderita? Sesungguhnya takut akan penderitaan merupakan halangan besar menuju kekudusan.
Bila dalam iman dan cinta kepada Allah, disertai semangat kelepasan total, kita merangkul dan memikul salib kita, menerima apa saja yang Allah kehendaki terjadi dalam hidup kita, termasuk hal-hal yang tidak menyenangkan (misalnya: penyakit, penganiayaan, penghinaan, kekecewaan, fitnah, dll.), maka melalui itu semua kita dapat mengalahkan dosa dan dibawa ke penyucian jiwa serta kekudusan. Allah membiarkan semua terjadi demi kebaikan kita. Allah membentuk kita seturut rencana dan cara yang dikehendaki-Nya melalui penderitaan dan salib-salib yang kita terima agar cinta kita dimurnikan. Rahmat Allah cukup bagi kita untuk dapat menjalankan dan mengikuti-Nya. (Sr. M. Aurelia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.