TINGGAL DI DALAM DIA
Rabu 22 Mei 2019Pfak S. Rita dr Cascia, Biarw `Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu` (Yoh 15:4) Kis 15:1-6; Mzm 122:1-5; Yoh 15:1-8 ---o---
Yesus minta kita untuk tinggal di dalam Dia. Kata `tinggal` mengandung arti relasi yang mesra, persahabatan yang akrab dan pengenalan yang mendalam. Yesus mengenal siapa kita sesungguhnya, karena Dia Allah yang menciptakan kita. Ia tahu kita berasal dari debu, yang tidak ada artinya. Dari diri sendiri kita tidak memiliki apaapa, selain dosa (bdk. Rm 7:18-20). Tanpa rahmat Tuhan kita pun tidak bisa berbuat baik. Bahkan, untuk mengatakan `Yesus adalah Tuhan` kita perlu Roh Kudus (bdk. 1Kor 12:3b).
Maka, tepatlah gambaran Yesus tentang pokok anggur. Perhatikan sepotong ranting yang terlepas dari pohonnya. Ketika baru terlepas, ranting itu masih segar, tetapi lama-lama menjadi layu, kering, dan mati. Jika kita terlepas dari Yesus, kita akan tidak berdaya, rapuh, dan bisa mengalami kematian. Yesus selalu membuka tangan-Nya untuk menerima dan memeluk kita, ketika kita datang kepada-Nya. Yesus mau tinggal bersama kita, tinggal di hati kita. Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita mau tinggal bersama Yesus? Apakah kita mau bergantung pada Yesus? Percaya dan berpaut kepada-Nya?
Tuhan Yesus, tambahlah iman kami untuk melihat Engkau yang selalu hadir bersama kami. Tambahlah pengharapan kami untuk memasrahkan hidup kami kepada-Mu. Tambahlah kasih kami, supaya kami mencintai Engkau dan menjadikan Engkau sebagai satu-satunya Tuhan dalam hidup kami. (Sr. M. Alphonsa, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.