DOA YANG SEJATI

Kamis 20 Jun 2019

`Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah` (Mat 6:7a)

2Kor 11:1-11; Mzm 111:1-4.7-8; Mat 6:7-15
---o---

Sejenak mari kita renungkan apa sebenarnya doa itu bagi diri kita masing-masing? St. Teresa Avila, sang guru doa, mengatakan bahwa doa adalah percakapan mesra dengan Sahabat yang kita tahu mencintai kita. Ia juga menjelaskan bahwa dalam doa kita harus menyadari tiga hal, yaitu menyadari dengan Siapa kita berbicara, apa yang kita katakan, dan siapa diri kita di hadapan-Nya. Katanya, `melulu mengucapkan kata-kata yang kita ketahui atau hafal luar kepala dan dengan cepat terlontar ke bibir, itu bukanlah doa` (PB 1, 1, 7).

St. Agustinus mencari Tuhan ke mana-mana. Akhirnya, ia menemukan Dia di dalam dirinya sendiri. `Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?` (1Kor 3:16). Oleh karena itu, tidak diperlukan kata-kata yang bertele-tele. Bisikan yang paling halus pun didengar-Nya. Dia begitu dekat, kita hanya harus tinggal sendirian dan memandang Dia yang hadir dengan rendah hati. Dalam doa, yang penting juga bukan banyak berpikir atau banyak ide dan gagasan indah, melainkan banyak mencintai.

Saat ini ambillah waktu untuk berdoa. Awalilah dengan terlebih dahulu menyadari bahwa Anda berbicara dengan Allah, Bapa yang sangat mencintai Anda dan menerima Anda apa adanya. Lalu, kepada-Nya ucapkanlah doa Bapa Kami dengan perlahan dengan menyadari makna setiap kata-katanya. Ulangilah beberapa kali.

(Sr. M. Louisa, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---