KEMURAHAN HATI
Senin 24 Jun 2019Hari Raya Kelahiran S. Yohanes Pembaptis `.. Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia` (Luk 1:58b) Yes 49:1-6; Mzm 139:1-3.13-15; Kis 13:22-26; Luk 1:57-66.80 ---o---
Sanak-saudara dan tetangga Elisabet tidak mengetahui bahwa Elisabet mengandung, sampai tiba waktunya melahirkan seorang putra sesuai kabar malaikat. Setelah mengetahui hal itu mereka bersukacita bersama-sama Elisabet. Anak itu diberi nama sesuai dengan arti peristiwa yang terjadi. Hal ini sesuai dengan tradisi (bdk. Kej 25:26: 30:6.8.13.18.20.24). Ia diberi nama Yohanes, yang berarti Allah menunjukkan kemurahan-Nya.
Allah telah menunjukkan kerahiman-Nya dengan memberi anugerah seorang anak bagi Elisabet, seorang wanita yang sudah menginjak masa tuanya. Kemurahan hati merupakan nilai yang diberikan secara cuma-cuma, tanpa melihat jasa yang telah kita lakukan. Kemurahan hati Allah berasal dari kerahiman-Nya. Tuhan tidak membutuhkan apa pun dari kita supaya kita dikasihi-Nya. Ia mengasihi kita tanpa syarat tertentu. Apakah demikian pula kasih kita kepada sesama?
Hari ini kita diajak untuk menyadari kemurahan Tuhan, suatu ketika kita berada dalam keadaan krisis, namun Tuhan yang mengetahui segala-galanya menunjukkan jalan ke-luar dan mengangkat kita mengatasi kesulitan itu. Saat berahmat menyadarkan kita bahwa tanpa campur tangan Tuhan kita tidak dapat melaluinya. Tuhan selalu mengasihi dan merindukan keselamatan kita. Biarlah kita selalu percaya kepada-Nya, mengikuti rencana keselamatan-Nya, dan mengasihi sesama tanpa syarat sesuai kehendak-Nya. (Sr. M. Eusebia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.