JALAN TUHAN VS JALAN HANTU

Selasa 25 Jun 2019

`Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya` (Mat 7:13-14)

Kej 13:2.5-18; Mzm 15:2-5; Mat 7:6.12-14
---o---

Seorang pengikut gereja Setan bertobat, lalu membagikan pengalamannya. Dia mengatakan bahwa hanya ada satu hukum bagi para pengikut gereja Setan itu. Apa hukum gereja Setan itu? Apakah pengikutnya harus membunuh? Merampok? Berbuat cabul? Tidak! Hukumnya adalah `Berbuatlah sesukamu!` Ingin membunuh, bunuhlah! Ingin merampok, merampoklah! Ingin berbuat cabul, berbuatlah! Maka, tepatlah sabda Tuhan bahwa jalan menuju kebinasaan itu luas dan pintunya lebar.

Sebaliknya, kepada para murid-Nya Yesus berkata, `Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku` (Mat 16:24). Benar-benar bertolak belakang 1800 antara mengikut Tuhan dengan mengikut hantu (Setan)! Jalan menuju kehidupan sempit dan pintunya sesak!

Mari masuk ke dalam hati dan menanya diri, `Hukum dan jalan mana yang selama ini saya ikuti?` Jika kita mempunyai sikap batin `semauku`, `semau gue`, `suka-sukaku`, `yang penting aku senang, peduli amat apa kata Gereja Katolik`, dan kawan-kawannya, kita benar-benar harus waspada dan segera bertobat! Karena, dengan bersikap begitu kita sudah menghayati hukum gereja Setan, walaupun tidak pernah secara eksplisit mengisi formulir pendaftarannya!

(Sr. M. Andrea, P.Karm)

Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
     


Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya. Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.

---