KEHENDAK TEGUH, MENGIKUTI YESUS
Minggu 30 Jun 2019Hari Minggu Biasa XIII `Lalu Ia berkata kepada seorang lain: `Ikutlah Aku!.` (Luk 9:59a) 1Raj 19:16.19-21; Mzm 16:1-2.5.7-11; Gal 5:1.13-18; Luk 9:51-62 ---o---
Yesus membutuhkan orang yang mau diutus untuk mewartakan Kerajaan Allah. Mengikuti Yesus berarti kita bersedia menyerahkan kehendak bebas kita untuk diutusNya dan siap sedia memberikan diri sesuai dengan yang dikehendaki-Nya.
Bagaimana tanggapan kita bila Yesus meminta kita untuk mengikuti-Nya? Adakah keterikatan dan hal-hal yang merintangi kita untuk mengikuti-Nya? Untuk mengikutiNya, kadangkala kita tidak berani dengan kehendak teguh menjawab, `Ya, ya, dan ya` karena diperlukan pengorbanan untuk menyangkal diri dan memikul salib setiap hari.
Kedagingan kita begitu lemah untuk mengikuti kehendak-Nya. Seringkali kita masih ingin mengikuti kehendak sendiri, tidak berani keluar dari situasi nyaman, lebih ingin merasakan kenikmatan dan kesenangan.
Namun, sesungguhnya cinta kita akan dimurnikan melalui hal-hal yang tidak menyenangkan yang harus kita tanggung, salib, penderitaan, atau penyakit. Melalui pemurnian itu kita akan mengalami sukacita yang sejati di dalam Allah.
Agar kita tidak menuruti keinginan daging hendaklah kita membiarkan diri digerakkan atau dipimpin oleh Roh Kudus. Melalui doa dan persahabatan dengan Roh Kudus, kita akan dibawa kepada pengenalan akan Allah dan apa yang Allah kehendaki dalam hidup kita. Rahmat Allah cukup bagi kita untuk mengikuti-Nya. (Sr. M. Aurelia, P.Karm) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.