HATI MURNI, IMAN, DAN MUJIZAT
Kamis 04 Jul 2019Pfak Beata Maria Crocifissa Curcio, Perawan `[...]. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: `Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.` (Mat 9:2) Kej 22:1-19; Mzm 116:1-6.8-9; Mat 9:1-8 ---o---
Kehadiran Tuhan Yesus rupanya ditanggapi oleh dua kelompok orang dengan sikap yang berbeda. Kaum Farisi dengan sikap hati yang negatif dan ucapan jahat, maka mereka tidak mengalami buah karya keselamatan apa pun. Kelompok lainnya dengan iman yang hidup menyerahkan saudaranya yang sakit dan menerima mujizat kesembuhan. Tuhan melihat iman mereka dan melakukan mujizatNya.
Keinginan diri yang tidak teratur dan kesombongan hidup menghalangi pandangan hati manusia terhadap realitas kehadiran Allah. Olehnya seseorang didorong untuk menjadi sibuk demi kepentingan sendiri. Ia akan menghalalkan segala cara untuk mencapai ambisinya. Jika tujuannya tidak tercapai, ia tidak segan menjatuhkan lawannya dengan segala macam tipu muslihat. Kekejaman demi kekejaman bisa muncul dalam bentuk verbal atau pun tindakan fisik yang kejam. Dalam situasi ini, orang sulit untuk melihat kehadiran wajah Allah yang berbelaskasih dan menyelamatkan.
Hati yang bersih dan penuh iman akan memungkinkan kita melihat kehadiran Allah beserta karya keselamatanNya yang mengagumkan. Abraham dengan imannya, yang telah teruji, menjadi berkat bagi keturunan dan bangsabangsa lain yang percaya kepada Tuhan. Marilah kita juga menjadi berkat bagi sesama melalui iman yang kita buktikan melalui perbuatan kasih bagi sesama. (Fr. Mikael Pius, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.