STANDARD MELAYANI
Kamis 25 Jul 2019Pesta S. Yakobus, Rasul `[...]. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu` (Mat 20:26) 2Kor 4:7-15; Mzm 126:1-6; Mat 20:20-28 ---o---
Tidak semua orang mempunya jiwa melayani. Kalau dilayani, semua orang mempunyai standard masing-masing. Ajaran Yesus justru meminta supaya para murid menjadi pelayan kalau ingin menjadi `besar` (bdk. Mat 20:2527).
Ini suatu ajaran yang sangat aneh bila dipandang secara duniawi. Sering dalam pertimbangan/pemikiran duniawi, seseorang itu dinilai `besar` kalau bisa membuat orang lain melayani dirinya. Oleh karena itu, ajaran Yesus merupakan suatu ajaran yang mempunyai kualitas karena nilainya luhur.
Keluhuran ajaran Yesus terletak pada nilai melayani, yang tidak lain adalah salah satu ungkapan kasih. Beberapa contoh: presiden yang sungguh memperhatikan kualitas hidup bangsanya bisa disebut melayani bangsa; pemimpin yang membuat anak buahnya berkembang dalam keahlian dan finansial dapat disebut melayani; orangtua yang memperhatikan kesejahteraan keluarganya dapat disebut melayani. Dari kenyataan, tampak bahwa sikap melayani justru menjadikan hidup manusia lebih bermakna.
Yang terutama adalah melakukan semuanya demi Kristus dan bermanfaat bagi orang lain, tidak demi kekuasaan diri sendiri. Dengan demikian, kinerja lebih bernilai daripada status/jabatan. Status/jabatan bisa mulia/besar, akan tetapi kalau kinerja hanya untuk egoisme tidak ada nilainya. Salah satu syarat untuk melayani adalah kasih dalam kerendahan hati. (Rm. Brendan Maria, CSE) Sumber:
Buku renungan harian "SABDA KEHIDUPAN"
FB: http://www.facebook.com/renunganpkarmcse
Web: http://www.renunganpkarmcse.com
Terima kasih sudah membaca RenunganPKarmCSE.com. Semoga menjawab kerinduan Saudara/i akan sabda-Nya yang hidup. Dan boleh semakin membawa Saudara/i pada keselamatan melalui sabda-Nya.
Berbahagialah orang yang merenungkan sabda Tuhan siang dan malam.